Perjalanan ke YERUSALEM pada tgl 16-27 Pebruari 2015
Hatiku berdetak kagum dan sukacita ketika bermimpi ke Yerusalem akan menjadi kenyataaan. Segala persiapan baik fisik dan kesehatan saya siapkan juga termasuk persiapan rohani… Bayangkan empat Negara yang akan kita kunjungi (Mesir, Palestina, Israel, Yordania ) dan tiga budaya, dan tiga agama didalam satu kota Yerusalem yang juga di sebut kota Pintu Surga (pintu antara Bumi dan Surga)
Inilah yang saya rasakan selama perjalanan mengemban misi kerinduan akan TUHAN DI YERUSALEM, sesuai dalam injil Mazmur “ Marilah kita pergi ke Yerusalem untuk menyenangkan hati Tuhan”. Pada tanggal 15 Pebruari 2015 saya dan bu Hartatik Umat St Vincentius Surabaya berangkat ke Jakarta naik kereta api GAYA BARU Malam stasiun Gubeng Surabaya- Pasar Senen Jakarta. jika ingin gabung KUKS ziarah Hollyland klik
Sampai Jakarta 16 Pebruari 2015 kita berdua dari station Senen ke Katedral Jakarta mengikuti misa jam 6 pagi, kira2 jam 9 pagi kami sudah di jemput umat Ciledug ibu Vero dan Ibu Asih untuk diajak ke rumahnya, agar bisa berangkat bersama jam 7 malam ke Cengkareng,
Perjalanan Yang Panjang dari Jakarta menuju Kuwait City memakai fligt Kuwait Air, kira2 jam 8 pagi waktu Kuwait rombongan kita mendarat. Lalu Transit 4 jam kemudian kita terbang lagi ke Kairo Mesir, Kita tiba di Kairo jam 14,00 waktu Kairo ( Waktu di Mesir, Kuwait, Israel, Yordania adalah sama). Ketika tiba di Kairo kita mendampat makanan kotak Dari KFC (bukan Kentucky Fry Camel…) pihak Sito Tour Mesir Bpk Wael + Bpk Arhad sudah tahu kita semua sudah bosan masakan Arab di pesawat, jadi kita lahap itu makanan kentang + ayam goreng.
MESIR selama 3 hari 2 malam.
- Tgl 17 Pebruari kita jam 3 sore sdh di Kairo Mesir.. lalu kita naik bis SITO TOUR. Pertamakali kunjungan dilakukan ke Gereja St Simon atau di sebut juga Gereja Sampah ? kenapa disebut gereja sampah karena gereja Katolik ini ada di lingkungan padat penduduk yang pekerjaannya sebagai pemulung sampah-sampah Kairo, konon disana umat pemeluk agama Islam dan Kristennya tdk ada perbedaan yang mencolok, bahkan diantara mereka saling menghormati. Dan waktu saya kesana terlihat jelas umat Islamnya masuk ke Gereja sambil memerima penjelasan Tokoh agamanya, sepertinya siswa Mesir menerima pendidikan sekolah untuk mengenal Gereja dan Budaya umat Kristen ( tidak seperti di Indonesia bahkan sedikit orang seperti itu yang menghormati Agama orang lain) . Kunjungan kedua kami diajak ke Toko Sauvenir Mesir yang jualan kaos, cincin, gantungan kunci, kalung.. ( disini saya di sapa orang penjual souvenir keliling dengan sebutan are you ABUNA CRISTIAN ??, pada waktu itu artinya apa saya tidak tahu… tetapi saya jawab YES..YES, padahal Abuna cristian itu berarti PENDETA CRISTIAN..) Kunjungan ketiga kami di ajak ke sungai Niil untuk menaikki kapal Mesir yang dibagian atas kapal ada Balkonnya, suhu di Kairo sudah 10 derajat Celsius untuk orang Indonesia terasa dingin. Disini Kita bisa makan malam dan melihat tarian arab yang pakai perut dan akraksi tarian memutar tampa henti.. banyak atraksi yang di lihat demikian juga KOCEK 35$ yang harus di bayar perorang (bayar sendirisendiri). Kirakira jam 11 malam waktu Kairo rombongan masuk ke hotel Mercure Kairo.
- Tgl 18 Pebruari 2015 setelah sarapan pagi di Hotel..rombongan menuju Gereja Gantung yang ada di Kairo, Gereja ini milik Umat Ortodok Mesir, kenapa dinamakan Gereja Gantung karena berdiri diantara dua menara Romawi ( Menara yang didirikan bangsa Romawi sebelum dihancurkan bangsa Persia). Di Gapura Gereja Gantung ada tulisan bahasa Arab diatas Gapura yg berbunyi “Carilah kamu mendapat, Ketuklah pintu akan dibukakan, mintalah kamu akan diberi” Di Pelataran Gereja Gantung kita diberi lukisan dinding masa Kecil Yesus waktu mengungsi ke Mesir ( digambarkan Yesus dimandikan St Yosef dan Bunda Maria, air bekas memandikan Yesus mengaliri sungai Nill dimana air bekas mandi Yesus kalau di siramkan pada tanaman akan tumbuh subur). Kemudian kita ke Sinaggoga bangsa Yahudi di Mesir konon di belakang komplek ini ada sumur yang dijadikan tempat Nabi Musa kecilnya di sembunyikan istri Friaun. Lalu kita menuju Gereja Katolik St Maria yang disini terdapat gua yang di yakini sebagai tembat Keluarga Kudus sembunyi di Mesir selama pelarian dari Betlehem daerah Galilea ( sayang waktu saya kesana ada renovasi Gereja St Maria)
Kemudian kita melakukan perjalanan kota GIZA lihat Pyramid, sekedar naik unta dan narsis foto bersama dengan latar belakang tiga pyramid. Pyramid adalah termasuk 7 keajaiban dunia, disini saya mulai belajar bahasa arab yang sangat sederhana missal lurus= alattul unta = jamal . Setelah dari pyramid kita menuju ke Gunung Sinai, perjalanan yang sangat panjang kurang lebih 11 jam lamanya, dengan transit berhenti di pos pos Polisi Mesir meskipun sekedar kencing atau di tempat perberhentian bis atau resto dimana kalau kencing harus bayar 1$ untuk bertiga atau berdua. Menurut hemat saya kota Indah dgn bangunan yang berbentuk kotakkotak tetapi jarang sekali ada tumbuhan yang tinggi, sehingga banyak debu dan lalat disana (bau busuk disekitar anak sungai nill). Sekitar jam 12 malam kita sampai di Sinai menginap di Hotel SITO Sinai, luar biasa dinginnya ketika turun dari bis langsung menggigil diperkirakan suhunya sdh mencapai 4 derajat Celsius. Kirakira jam 3 pagi kalau kita mau ke Sinai untuk napak tilas Nabi Musa dengan naik unta yang biayanya 25$, ternyata diluar dugaan ada kabar kalau pergi kesana tdk boleh kembali ke hotel tetapi langsung nunggu di jalan Raya dan suhunya di puncak Sinai diperkirakan minus. Maka banyak peserta yang membatalkan rencana ke puncak Sinai.
- Tgl 19 Pebruari setelah sarapan pagi jam 7 Pagi langsung ke porter TABA Israel, memakan waktu kurang lebih 6 jam perjalanan. Tetapi selama perjalanan kita dapat info cuaca di perbatasan Israel akan ada hujan, bila hujan datang maka daerah perbatasan sebelum Kota Taba Israel masih daerah Mesir akan Banjir, jika banjir kita harus nginap dipinggir jalan itu,. Dalam perjalanan menuju Taba disana melewati padang gurun yang tandus dan bisa melihatsuku badui arab yang hidup ditendatenda. Dan Melewati Tunnel perbatasan benua Arab dan Asia serta melewati terowongan dibawah terusan Suez. Puji Tuhan kita sudah tiba di Taba perbatasan Mesir-Israel. Di Porter Taba semua proses pemeriksaan sangat ketat, mereka menggunakan bahasa Inggris dan berpelaku yang sangat hatihati, koper satu persatu dgn orang pemiliknya dperkenankan lewat dibawah pintu detector metal yang canggih kepekaannya. Luar biasa saya akhirnya dan Rombongan selesai di periksa kurang lebih ada 2 jam lebih.
BERSAMBUNG saat di Israel
Gereja Katolik St Simon atau Gereja sampah |
Dinding pelatran halaman Gereja Sampah |
Di hotel Sito Sinai MESIR |