GUA
MARIA JATININGSIH, KULONPROGO
GUA
Maria Ratu Perdamaian Sendang Jatiningsih berada di wilayah Paroki Klepu, Dusun
Jitar, Desa Sumberarum, Kecamatan Moyudan, Kabupaten Sleman, Yogyakarta.
Semula gua ini diberi nama Sendang Pusung (Sing ngapusi busung = siapa yang berbohong akan terkena tulahnya), sesuai dengan nama asli lokasi gua. Namanya
kemudian diubah menjadi Sendang Jati(ning)sih, yang berarti sumber air dari
rahmat Tuhan yang sungguhsungguh mendatangkan kedamaian.
Pembangunan
gua ini merupakan bagian dari perjalanan Gereja Katolik di daerah Klepu,
khususnya di dusun Jitar Pingitan. Berawal dari kisah pembabtisan EX. Dikin di
Gereja St. Petrus dan Paulus Klepu pada bulan Desember 1952 yang ketika itu
duduk di Kelas V SD Kanisius Ngapak. Setahun kemudian disusul empat rekannya,
yaitu Ignasius Tentrem, P Sapardi, B. Semin, dan Taryono. Mereka inilah yang
rnenjadi pionir berkembangnya agama Katolik di wilayah ini. Kemudian P Sapardi
memelopori berdirinya Lingkungan Jitar Pingitan. Setiap malam Jumat ia
mengikuti pandidikan agama Katolik.
Jumlah
umat secara berangsur-angsur bertambah. Kalangan muda-mudi menggelar berbagai
acara kesenian tradisional seperti wayang orang, ketoprak, karawitan, dan tari
kreasi baru sebagai sarana pewartaan. Mereka tidak segan-segan mencantumkan
label Katolik di belakang nama kegiatan mereka seperti wayang orang Katolik dan
Ketoprak Pemuda Katolik. Berkat perjuangan dan jerih payah kaum muda pada tahun
1984 hampir semua orangtua di Dusun jitar dan Pingitan ingin belajar agama
Katolik secara intensif. Rupanya, karena semakin banyak umat yang menganut agama
Katolik sementara belum ada tempat ibadat, salah seorang pemuka umat, yaitu
Ignasius Purwowidono tergerak hatinya untuk menghibahkan tanah seluas 200 meter
persegi yang bersebelahan dengan rumahnya untuk didirikan kapel bagi umat
Lingkungan Jitar Pingitan.
Karena
sesuatu hal, lahan itu kemudian ditukar dengan tanah lain yang terletak di tepi
Kali Progo seluas 800 meter persegi. Di tempat inilah kemudian dibangun Gua
Maria.
Gua
Maria Ratu Perdamaian Sendang Jatiningsih dibangun secara swadaya oleh umat
sejak I Mei 1986. Patung Bunda Maria dibuat oleh seorang pematung dari
Muntilan. Patung itu ditahtakan pada 15 Agustus 1986 dan diberkati oleh Romo
Mardi Kartono SJ pada 8 September 1986. Sejak saat itu gua ini ramai dikunjungi
umat dari berbagai daerah.
DOA KEPADA BUNDA MARIA, SANG RATU DAMAI
Salam Maria, Sang Perawan yang terberkati; Bunda
Allah yang berkenan menampakkan diri kepada para gembala kecil yang sederhana.
Sang Perawan yang amat suci, Bunda kaum peziarah, yang menghiasi Bunda Tuhan
kami, Ratu Sorga dan bumi. Bunda rahmat ilahi, perawan
yang amat berbelaskasih, kepadamu kami yang pendosa dan
malang ini datang, menghadapmu dengan rendah hati dan
menyampaikan penghormatan dan berterimakasih. Ya Bunda yang amat
mengagumkan, kami berjanji untuk setia melayanimu selalu dan melakukan semua
dengan daya kekuatan kami untuk membuat yang lain
mencintaimu.
Kami menyerahkan seluruh pengharapan kami kepadamu.
Kanii yakin selamat berkat pemeliharaanmu. Melalui campurtanganmu Putera
Ilahimu terangilah pikiran kami, murnikanlah hati kami, dan penuhilah jiwa kami
dengan rahmat yang amat kami perlukan saat ini. Terimalah kami sebagai hambamu
dan lindungilah kami di bawah mantol birumu, ya Bunda yang berbelaskasih. Kami
dengan rendah hati memohon kepadamu, Ya Bunda, penuhi kami dengan
rahmat dan kasih yang kini
kami cari, jika mereka mencari bantuan bagi jiwa yang abadi, dan
jiwa-jiwa yang kami doakan. (Sebutlah permohonan lintensi pribadi Anda)
Dengan dayamu berilah kami kekuatan kehendak untuk
menjauhi segala cobaan dan godaan, kami memohon kepadamu selalu untuk menolong
kami, khususnya pada saat kami menjelang ajal kami. Janganlah meninggalkan
kami, kami memohon dengan sangat kepadamu, sampai engkau
memandang kami selamat di sorga, dengan berkatmu dan mendaraskan lagu pujianmu
memenuhi sepanjang segala abad. Amin.
OMKA Paroki Kristus Raja Surabaya |
OMKA Paroki Makasar + Menado |
Tidak ada komentar:
Posting Komentar