Rabu, 06 Agustus 2014

GUA MARIA JATININGSIH, KULONPROGO

                                  GUA MARIA JATININGSIH, KULONPROGO
GUA Maria Ratu Perdamaian Sendang Jatiningsih berada di wilayah Paroki Klepu, Dusun Jitar, Desa Sumberarum, Keca­matan Moyudan, Kabupaten Sleman, Yogyakarta. Semula gua ini diberi nama Sendang Pusung (Sing ngapusi busung = siapa yang berbohong akan terkena tulahnya), sesuai dengan nama asli lokasi gua. Namanya kemudian diubah menjadi Sendang Jati(ning)sih, yang berarti sumber air dari rahmat Tuhan yang sungguh­sungguh mendatangkan kedamaian.
Pembangunan gua ini merupakan bagian dari perjalanan Gereja Katolik di daerah Klepu, khususnya di dusun Jitar Pingitan. Berawal dari kisah pembabtisan EX. Dikin di Gereja St. Petrus dan Paulus Klepu pada bulan Desember 1952 yang ketika itu duduk di Kelas V SD Kanisius Ngapak. Setahun kemudian disusul empat rekannya, yaitu Ignasius Tentrem, P Sapardi, B. Semin, dan Taryono. Mereka inilah yang rnenjadi pionir berkembangnya agama Katolik di wilayah ini. Kemudian P Sapardi memelopori berdirinya Lingkungan Jitar Pingitan. Setiap malam Jumat ia mengikuti pandidikan agama Katolik.
Jumlah umat secara berangsur-angsur bertambah. Kalangan muda-­mudi menggelar berbagai acara kesenian tradisional seperti wayang orang, ketoprak, karawitan, dan tari kreasi baru sebagai sarana pewartaan. Mereka tidak segan-segan mencantumkan label Katolik di belakang nama kegiatan mereka seperti wayang orang Katolik dan Ketoprak Pemuda Katolik. Berkat perjuangan dan jerih payah kaum muda pada tahun 1984 hampir semua orangtua di Dusun jitar dan Pingitan ingin belajar agama Katolik secara intensif. Rupanya, karena semakin banyak umat yang menganut agama Katolik sementara belum ada tempat ibadat, salah seorang pemuka umat, yaitu Ignasius Purwowidono tergerak hatinya untuk menghibahkan tanah seluas 200 meter persegi yang bersebelahan dengan rumahnya untuk didirikan kapel bagi umat Lingkungan Jitar Pingitan.
Karena sesuatu hal, lahan itu kemudian ditukar dengan tanah lain yang terletak di tepi Kali Progo seluas 800 meter persegi. Di tempat inilah kemudian dibangun Gua Maria.
Gua Maria Ratu Perdamaian Sen­dang Jatiningsih dibangun secara swadaya oleh umat sejak I Mei 1986. Patung Bunda Maria dibuat oleh seorang pematung dari Muntilan. Patung itu ditahtakan pada 15 Agustus 1986 dan diberkati oleh Romo Mardi Kartono SJ pada 8 September 1986. Sejak saat itu gua ini ramai dikunjungi umat dari berbagai daerah.
                                    DOA KEPADA BUNDA MARIA, SANG RATU DAMAI
Salam Maria, Sang Perawan yang terberkati; Bunda Allah yang berkenan menampakkan diri kepada para gembala kecil yang seder­hana. Sang Perawan yang amat suci, Bunda kaum peziarah, yang menghiasi Bunda Tuhan kami, Ratu Sorga dan bumi. Bunda rahmat ilahi, perawan yang amat berbelaskasih, kepadamu kami yang pendosa dan malang ini datang, menghadapmu dengan rendah hati dan menyampaikan penghormatan dan berterimakasih. Ya Bunda yang amat mengagumkan, kami berjanji untuk setia melayanimu selalu dan melakukan semua dengan daya kekuatan kami untuk membuat yang lain mencintaimu.
Kami menyerahkan seluruh pengharapan kami kepadamu. Kanii yakin selamat berkat pemeliharaanmu. Melalui campurtanganmu Putera Ilahimu terangilah pikiran kami, murnikanlah hati kami, dan penuhilah jiwa kami dengan rahmat yang amat kami perlukan saat ini. Terimalah kami sebagai hambamu dan lindungilah kami di bawah mantol birumu, ya Bunda yang berbelaskasih. Kami dengan rendah hati memohon kepadamu, Ya Bunda, penuhi kami dengan rahmat dan kasih yang kini kami cari, jika mereka mencari bantuan bagi jiwa yang abadi, dan jiwa-jiwa yang kami doakan. (Sebutlah permohonan lintensi pribadi Anda)
Dengan dayamu berilah kami kekuatan kehendak untuk menjauhi segala cobaan dan godaan, kami memohon kepadamu selalu untuk menolong kami, khususnya pada saat kami menjelang ajal kami. Janganlah meninggalkan kami, kami memohon dengan sangat kepadamu, sampai engkau memandang kami selamat di sorga, dengan berkatmu dan mendaraskan lagu pujianmu memenuhi sepanjang segala abad. Amin.
OMKA Paroki Kristus Raja Surabaya

OMKA Paroki Makasar + Menado



Tidak ada komentar:

Posting Komentar